1.
Aneka Nama
Buah Naga (Hylocereus polyhizus) memiliki empat
jenis , yaitu buah naga daging putih (Hylocereus
undatus) , buah naga daging merah (Hylocereus
polyhizus),buah naga daging super merah (Hylocereus
costaricensis), dan buah naga kulit kuning daging putih (selenicerius megalanthus).
Dalam bahasa inggris dikenal sebagai
dragon fruit atau feuy long kwa (China), thanh long atau clever
(Vietnam), kaew mangkorn (Thailand),
shien mie kuo (Taiwan), pitahaya (Meksiko), melano (Hawai), rhino fruit (Australia).
Buah naga termasuk tanaman tropis. Tanaman
ini baik pada curah hujan 600-1.300 mm per tahun . hujan yang terlalu deras dan
berkepanjangan menyebabkan kerusakan yang ditandai dengan proses pembusukan
yang lebih cepat. Temperature maksimum berkisar 38-40 derajat celcius.
Buah naga disebut juga kaktus manis
atau kaktus madu. Buah naga termasuk dalam keluarga tanaman kaktus dengan
karakteristik memiliki duri pada setiap ruas batangnya. Meskipun tergolong
dalam tanaman kaktus , buah naga bukan buah kaktus biasa yang kita kenal
sebagai preakly pear atau Opuntia ficus-indica.
Tanaman buah naga berasal dari
meksiko . semula merupakan tumbuhan hutan yang tidak dimakan. Namun tanaman ini
berubah menjadi buah naga setelah dibawa orang Perancis ke China . tumbuhan
tersebut kemudian ditanam secara meluas ke Vietnam , sebelum akhirnya
berkembang di Negara-negara lain, termasuk Indonesia. Saat ini Thailand dan Vietnam
merupakan pemasok buah naga terbesar di dunia . namun, permintaan yang bias dipenuhi
baru 50 persen saja . penampilan buah ini sangat sangat unik dan menarik. Ukurannya
sebesar manga gedong gincu, dengan warna merah menyala. Kulitnya seperti sisik
ular besar (naga), sehingga buah ini dikenal sebagai dragon fruit.
Tanaman penghasil buah naga adalah
kaktus Hylocereus undatus. Jika
dicabut dari tanah , masih dapat dicabut sebagai epifit, menyerap air dan
mineral melalui akar udara pada batangya.
Keunikan tanaman buah naga adalah
batangya berbentuk segitiga. Selain itu , durinya pendek sekali dan tidak
mencolok. Bunganya mekar pada malam hari. Buah ini mempunyai musim sekitar
bulan juni hingga November. Masyarakat china kuno menganggap buah naga membawa
berkah, sehingga sering diletakkan diantara dua ekor patung naga berwarna hijau
diatas meja altar persembahan kepada dewa. Warna merah buah menjadi mencolok
diantara warna naga yang hijau.
2.
Penggunan
Secara tradisional diyakini bermanfaat bagi kesehatan
manusia . buah yang kaya serat, vitamin, dan mineral ini mampu mencegah
berbagai macam penyakit degenaratrif , mengurangi tekanan emosi, menetralkan
racun dalam darah , serta menurunkan kadar gula darah dan kolesterol. Akhir-akhir
ini tanaman buah tersebut juga mulai dimanfaatkan sebagai tanaman hias berbuah
yang ditanam dalam pot.
Kandungan serat
pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 g per 100 gram. Serat sangat dibutuhkan
tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Didalam saluran pencernaan serat akan
mengikat asam empedu (produk hasil kolesterol) dan kemudian dikeluarkan bersama
tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat semakin banyak asam empeu
dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.
Selain untuk
mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna dalam system
pencernaan . serat pangan (dietary fiber)
mampu memperpendek transit time, yaitu
waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan
dikeluarkan dalam bentuk feses.
Sementara itu,
serat pangan akan mengikat zat-zat karsinogenik. Berkat transit time yang pendek, waktu zat karsinogenik bermukim dalam
tubuh juga semakin pendek, sehingga kesempatan membahayakan tubuh semakin kecil
(Goldberg, 1994)
Serat pangan
sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes mellitus, jantung, stroke, kanker,
dan penyakit kardiovaskular lainya. Sayangnya, konsumsi serat di Indonesia saat
ini masih sangat rendah, yaitu sekitar 10 gram per orang per hari. Padahal,
konsumsi serat pangan yang dianjurkan adalah 20-30 gram per orang per hari.
Buah naga terkenal
sebagai salah satu sumber betakaroten. Betakaroten merupakan provitamin A yang
didalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam proses
penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme lainya.
Betakaroten juga dikenal sebagai unsur
pencegah kanker , khususnya kanker kulit dan paru-paru. Betakaroten dapat menjangkau
lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu relative lebih lama dibandingkan
dengan vitamin A, sehingga memberikan perlindungan lebih optimal terhadap
munculnya kanker.
BUKU SUMBER
Buku “TANAMAN OBAT INDONESIA”. Pengarang ; Prof.H. Azwar
Agoes DAFK Sp.FK(K). Penerbit ; Salemba Medika. Halaman 19
0 komentar :
Posting Komentar